Sanghayana keempat
Sanghayana Keempat berlangsung di Thuparama,
Anurudhapura, Sri Lanka lebih kurang 400 tahun setelah Sanghayana Pertama.
Berlangsungnya Sanghayana ini diikuti 60.000 Arahat yang dipimpin oleh Y.A.
Mahinda Thera, yaitu putra Maharaja Asoka Wardhana. Dalam perkembangan
selanjutnya, Theravada di India menjadi lemah dan tidak berpengaruh lagi di
daratan India yang merupakan cikal bakal kelahiran ajaran Buddha Gotama. Namun
demikian, sekte ini malah tertanam kuat di Sri Lanka.
Dalam Sanghayana Keempat telah dituliskan seluruh
Tipitaka dan Atthakatha. Kitab ulasan (Atthakatha) sendiri disusun kembali dan
diatur menurut pokok penjelasan. Para Bhikkhu terpelajar sebanyak 500 yang
dipimpin oleh Rakkhita Mahathera memberikan pertimbangan mendalam dalam
Sanghayana ini
yang dikenal sebagai Aluvihara atau Sanghayana Alokavihara karena berlangsung
di Gua Aloka, Sri Lanka. Sanghayana ini mendapat perlindungan dari Menteri
Kerajaan.
Sanghayana kelima ini diadakan untuk menyeragamkan Kitab Suci Tipitaka Pali
Sanghayana kelima
Sanghayana Kelima dilaksanakan di Mandalay, Myanmar pada
tahun 1817 dan dihariri oleh 2400 Mahathera dan Acriya terpelajar atas sponsor
Raja Mindonin dan berlangsung selama lima bulan di istana kerajaan. Tipitaka iprasastikan
pada 729 lempengan batu pualam yang diletakkan pada sebuah bukit.
Sanghayana Keenam
Sanghayana Keenam diselenggarakan di Maha Pasana Guha,
Yangoon, Myanmar pada tanggal 17 Mei 1954 - 22 Mei 1956 dipimpin oleh Y.M.
Abhidhaja Maharatha Guru Bhadanta Revata dan dihadiri oleh Bhikkhu terpelajar
dari berbagai negara, yakni India, Sri Lanka, Nepal, Kamboja, Thailand, Laos,
dan Pakistan.
Lebih kurang 600 tahun setelah Sanghayana Pertama, telah
diadakan Sanghayana oleh Golongan Mahasanghika di Kanishka. Pada saat itu Tipitaka
ditulis secara resmi dalam bahasa Sansekerta. Di berbagai negara seperti Sri
Lanka, Myanmar, dan Thailand pernah dilangsungkan Sanghayana selain enam
Sanghayana yang diuraikan di atas, tetapi tidak ditetapkan sebagai
Sanghayanayang sesungguhnya.
Pada bulan Purnama Waisak tahun 1956 Sanghayana keenam ditutup dan
merupakan 2500 tahun Parinibbana Buddha Gotama. Tahun ini ditetapkan sebagai
tahun kebangkitan kembali agama Buddha di dunia. Sanghayana keenam ini
dilaksanakan selama tiga hari dihadiri para tokoh dunia yang mengirimkan
sambutannya, di antaranya adalah Presiden India, Dr. Rajendra Prasad dan
Perdana Menteri India Shri Jawaharlal Nehru.
0 Comments