Kelas Bu Novi

Kelas Bu Novi
Kelas Bu Novi

Perdamaian Dunia

 

Pengertian Perdamaian Dunia

 


Dalam studi perdamaian, perdamaian dipahami dalam dua pengertian. Pertama, perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis kekerasan. Kedua, perdamaian adalah transformasi konflik kreatif non-kekerasan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perdamaian adalah apa yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif berlangsung secara tanpa kekerasan. Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga merupakan suatu proses kreatif tanpa kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase perkembangan) suatu konflik. Umumnya pemahaman tentang kekerasan hanya merujuk pada tindakan yang dilakukan secara fisik dan mempunyai akibat secara langsung. Batasan seperti ini terlalu minimalistis karena rujukannya berfokus pada peniadaan atau perusakan fisik semata.

 Kendati pun demikian, pengertian perdamaian tidak berhenti di situ. Perdamaian bukan sekedar soal ketiadaan kekerasan atau pun situasi yang anti kekerasan. Lebih jauh dari itu perdamaian seharusnya mengandung pengertian keadilan dan kemajuan. Perdamaian dunia tidak akan dicapai bila tingkat penyebaran penyakit, ketidakadilan, kemiskinan dan keadaan putus harapan tidak diminimalisir. Perdamaian bukan soal penggunaan metode kreatif non-kekerasan terhadap setiap bentuk kekerasan, tapi semestinya dapat menciptakan sebuah situasi yang seimbang dan harmoni, yang tidak berat sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama sederajat dan seimbang bagi semua pihak. Jadi perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan, kesenjangan, terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia.

Perenungan pada Perdamaian

Saya duduk saat ini didepan Sang Buddha dan merenungkan, bahwa dengan melihat unsur-kehidupan sebagai kekosongan, Beliau dapat mencapai kedamaian. Ketenangan-Nya yang kokoh dan cinta-Nya yang damai akan menjiwai saya. Mereka yang murka karena ketak-adilan, tak sabar untuk perubahan, putus-asa karena bencana, ceria hari ini dan murung besok hari, akan segera kehabisan tenaga dengan sendirinya. Tapi mereka yang batinnya senantiasa tenang dan mereka yang hidup dalam kedamaian akan berlimpah tenaga. Mereka, seperti Sang Buddha, adalah pulau kedamaian di lautan nan penuh gejolak, yang menjadi pulau perlindungan bagi semua makhluk.

1.        Oleh karenanya, saya akan mencari kedamaian dan ketenangan; menghindari kelantangan, keributan dan dia yang senang perselisihan.

2.         Saya akan berusaha sekuat mungkin untuk meselaraskan kembali mereka yang sedang berselisih.

3.        Saya akan bertutur tidak menyimpang dan tidak kasar; senantiasa tepat dengan kata-kata yang baik dan benar.

4.     Saya akan berusaha sekuat mungkin berdamai dan mengalah, dan tidak akan menjadi penyebab pertengkaran di antara mereka yang lain.

5.       Semoga mereka yang hidup dalam kekacauan menemukan kedamaian yang didambakannya.

6.     Semoga hati saya bebas dari rongrongan kotoran batin. Semoga dengan hidup dalam kedamaian saya, akan membebaskan hati ini.

Post a Comment

0 Comments