Pengertian dan sejarah Dharmayatra
Kata dharmayatra terdiri atas dua kata, yaitu dharma dan yatra . Dharma artinya kebenaran, yatra artinya ‘di tempat mana’. Jadi, dharmayatra adalah “tempat yang berhubungan dengan kebenaran Dharma” yang perlu dikunjungi oleh umat Buddha. Karena tempat Dharma ini perlu dikunjungi, kata dharmayatra lebih sering diartikan dengan ‘berziarah ke tempat-tempat suci’. Perlu kamu ketahui, bahwa kebiasaan berziarah ke tempat-tempat suci tersebut baru dilaksanakan jauh setelah Buddha Gotama wafat, yaitu pada zaman pemerintahan Raja Asoka, sekitar 300 tahun setelah Buddha wafat (abad 3 SM). Raja Asoka adalah seorang pengikut Buddha yang termasyur di dunia. Sebelum mengenal agama Buddha, Raja Asoka dikenal sebagai raja yang sangat jahat dan kejam (Candasoka), karena kebiasaannya menyerang dan menaklukkan negara lain sehingga banyak jatuh korban. Akan tetapi, setelah Raja Asoka mengenal dan menjadi pengikut Buddha, ia terkenal sebagai raja yang sangat baik dan penuh toleransi (Dhammasoka). Dengan dibantu Bhikkhu Upagupta Raja Asoka mengunjungi empat tempat dharmayatra bersama empat kelompok pasukan.
Tempat-tempat dharmayatra sebagaimana disebutkan Buddha dalam kitab Mahaparinibbana Sutta adalah Taman Lumbini, Buddhagaya, Taman Rusa Isipatana, dan Kusinara. Tempat-tempat tersebut dianggap suci karena semua berhubungan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gotama.
0 Comments