Mengenal Obyek meditasi ketenangan dan watak manusia (Carita)
Pemilihan Obyek meditasi
Obyek meditasi adalah sesuatu yang menjadi sasaran
atau pusat pemikiran atau pernungan kita selama meditasi. Kitab Visuddhimagga
menyebutkan ada 40 macam obyek meditasi yang membahas pokok-pokok obyek yang
digunakan dalam meditasi ketenangan.
1. Sepuluh Kasina:Kasina
Tanah, Kasina air, Kasina Api, Kasina Angin, kasina Biru-kehijauan, Kasina Kuning, Kasina Merah, Kasina Putih,Kasina Cahaya, Kasina
Ruang.
2. Sepuluh persepsi pembusukan mayat : Persepsi
pembengkakan, Persepsi
kerusakan warna, Persepsi
bernanah, Persepsi
terpecah, Persepsi
tercabik, Persepsi
berserakan, Persepsi
terpotong dan berserakan, Persepsi
ternoda darah, Persepsi
berulat dan Persepsi
tulang-belulang
3. Sepuluh Perenungan (Anussati) : Perenungan
Buddha (Buddhanussati), Perenungan Dhamma (Dhammanussati),
Perenungan Sangha (Sanghanussati),Perenungan Moralitas (Silanussati), Perenungan
kedermawanan (Caganussati), Perenungan Dewata (Devanussati), Perenungan kematian
(Maranassati), Perhatian pada jasmani dan bagian-bagiannya untuk melihat
keburukan, kekotoran dan kejijikannya (Kayagatasati), Perhatian pada pernafasan (Anapanasati), danPerenungan Kedamaian (Upasamanussati).
4. Empat Alam Brahma (Brahmavihara) :Cinta
kasih (Metta), Belas
kasihan (Karuna), Kegembiraan
altruistik (Mudita) dan Keseimbangan
(Upekkha)
5. Perenungan kejijikan terhadap makanan
6. Perenungan empat unsur : unsur tanah, air, api dan angin
7. Empat jhana tanpa bentuk (Arupa-jhana) : Ruang tanpa batas,Kesadaran tanpa batas,Kekosongan dan Bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi.
Dari 40 Obyek meditasi ketenangan, dikelompokkkan menjadi 7 kategori, yaitu : 1. 10 kasina (Wujud tanah, air, api, angin, warna hijau, kuning, merah, putih,cahaya, dan angkasa);2. 10 asubha (Berupa macam-macam mayat hingga menjadi tengkorak); 3. 10 anussati (Perenungan terhadap Buddha, Dhamma, Sangha, sila, caga, dewata, kedamaian, anapanassati, kematian, dan kekotoran tubuh); 4. Empat apamanna (metta, karuna, mudita, upekkha); 5. 1 aharepatikulasaṅṅa; 6. Satu catudhatuvavatthana; 7. Empat arupa.
Keempat puluh obyek meditasi di atas bukan untuk kita praktikan semua.
Setiap orang bisa memilih obyek yang paling sesuai. Pemilihan dilakukan
berdasarkan pada watak atau kecenderungan batin seorang yang akan berlatih
meditasi. Watak atau kecenderungan batin ini dikenal dengan istilah carita.
Ada
6 watak orang yang belum
mencapai kesucian yaitu :
1) Watak
penuh nafsu (raga carita), cirri watak ini didominasi oleh nafsu keinginan
indrawi, cenderung terikat pada obyek-obyek yang menyenangkan. Seperti
keterikatan terhadap music, wewangian, makanan lezat, dan sebagainya. Juga
memiliki sifat serakah, selalu mengambil lebih dari kebutuhan.Obyek yang sesuai
untuk orang yang berwatak ini adalah sesuatu yang tidak menyenangkan indra,
yaitu salah satu jenis mayat atau kotoran tubuh.
2) Watak kebencian (dosa carita), cirri-ciri watak ini adalah kecenderungan marah,
membenci, irihati. Emosinya tidak stabil
sehingga tidak dapat mengendalikan kemarahan. Obyek meditasi yang sesuai untuk
watak ini adalah sesuatu yang lembut atau indah, yaitu 4 keadaan tak terbatas
dan perwujudan warna biru, putih, merah, dan kuning.
3)
Watak
dungu (moha carita), Ciri-ciri watak ini adalah kecenderungan bingung, lamban
dan malas, diliputi kegelapan batin. Dungu atau bodoh maksudnya tidak mampu
membedakan baik dan buruk, bukan berarti tidak menguasai ilmu pengetahuan.
Obyek meditasi yang cocok untuk watak ini adalah keluar masuknya nafas.
4) Watak
spekulatif (Vitaka carita), Ciri-ciri watak ini adalah kecenderungan pikiran yang
berkeliaran, tergesa-gesa, mudah gugup atau cemas bahkan terhadap hal-hal yang
belum tentu nyata sekalipun. Sulit sekali bagi orang yang berwatak spekulatif
untuk merasakan kedamaian. Obyek meditasi yang sesuai untuk watak ini sama
dengan orang yang berwatak dungu, yaitu keluar masuknya nafas.
5) Watak
mudah percaya (Saddha carita), cirri-ciri watak ini adalah kecenderungan mudah
percaya, polos, dan biasanya rendah hati. Obyek meditasi yang cocok bagi watak
ini adalah perenungan terhadap Buddha, Dhamma, Saṅgha, perenungan terhadap moralitas, kemurahan hati,
dan perenungan terhadap kebajikan dewa.
6) Watak cerdas (Budhi carita) cirri-ciri watak ini adalah kecenderungan menekankan pengertian, selalu ingin tahu dan meneliti. Orang yang memiliki watak ini sangat cerdas. Namun perlu kita sadari juga bahwa kecerdasan tidak selalu merupakan keuntungan jika tidak diiringi dengan pengertian benar atau kebijaksanaan untuk membedakan hal yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Obyek meditasi yang sesuai untuk watakcerdas antara perenungan terhadap kedamaian nibbana, kematian, makanan yang menjijkkan, analisis terhadap empat unsure dan keluar masuknya nafas.
Jadi di dalam agama Buddha watak (carita) manusia ada 6 ya, ada satu lagi yaitu watak campuran, yang merupakan kombinasi dari keenam watak di atas. Secara umum watak atau karakter manusia ada 4.
Coba anak-anak simak vidio berikut ini, dan termasuk dalam watak yang mana kalian?
0 Comments